Welcome To Esrtuary

"Assalamu'alaikum ya Sobakhul Khoir"

Senin, 15 Oktober 2012

Keputusan

Sebuah keputusan kita buat untuk meyakinkan diri kita bahwa segala sesuatu berada di dalam aturan tangan Tuhan. Percaya bahwa segala sesuatu memang akan kembali pada Tuhan Pemilik segala sesuatu. Percaya bahwa segala sesuatu yang kita katakan dan kita lakukan jika berhubungan langsung dengan Izin Tuhan maka 100% Benar dan Pasti.

Hanya orang-orang yang tak beriman dan bodoh jika mendengar kata Insya Allah lalu mereka tertawa meledek.

Jumat, 21 September 2012

"Begini Saja" Aku Bahagia

Kala senja sore hari mulai menyelimuti ufuk barat aku bertemu dengan Mereka yang memantulkan Cahayamu, Sahabatmu.
Aku memang telah lama tak merasakan Pantulan Sinar darimu, dan saking lamanya hingga aku menjadi kering kerontang, karena hanya Cahaya itu - dengan kemampuannya yang unik - yang mampu menyirami Hatiku.
Kini aku tak perlu lagi untuk gelisah setelah tahu bahwa Cahaya itu semakin cemerlang, karena kamu - aku yakin - mencari Sumber Cahayamu sendiri.
Ya, aku Bahagia dengan Begini saja, tak perlu berambisi mendapatkan hangatnya pelukanmu.
Begini saja Aku bahagia, tak perlu berhasrat memiliki Senyumanmu.
Begini saja Aku bahagia, tanpa harus merasakan indahnya memandang wajahmu.
Oh, tak lagi ku inginkan menjadi kebingungan untukmu, tak ingin lagi menjadi kegelisahan bagimu, dan tak ingin lagi menjadi Butiran debu di cerminmu.

Apalagi ketika aku mendengar sang Bayu membawa kata-katamu, Bahwa "Bila kelak aku benar jatuh cinta,Jatuhkanlah cintaku pada seseorang,Yang hanya melabuhkan cintanya pada-Mu,Agar bertambah kekuatanku untuk mencintai-Mu,"

Aku semakin yakin saja, aku takkan pantas untukmu, karena Pelabuhan Cintaku begitu banyak, aku pernah melabuhkannya di samudra artik, pasifik, hindia, lautan cina, bahkan aku pernah melabuhkannya di Segitiga bermuda. Namun perlu kau tahu Cintaku hanyalah Cinta Semata, bukan Cinta Sejati.

Dan kini, demi waktu, sungguh aku amat merugi, kecuali bila aku mampu merelakan Cahayamu dimiliki Cinta lain, kecuali bila aku mampu membenarkan Cahayamu yang Sungguh unik sehingga "Begini Saja" Aku Bahagia.

Dan aku, Arbi mengucap Salam Bagi Jiwa yang sedang Mencinta.

Rabu, 19 September 2012

"Gerimis"

Aku Arbi, Ingin mengungkapkan...
Isi hatiku Untukmu Putri Nila Widuriana...

Musim penghujan hadir tanpa pesan
Bawa kenangan lama t'lah menghilang
Saat yang indah dikau di pelukan
Setiap nafasmu adalah milikku

Surya terpancar dari wajah kita
Bagai menghalau mendung hitam tiba

Sekejap badai datang
Mengoyak kedamaian
Segala musnah
Lalu gerimis langit pun menangis

Kekasih, andai saja kau mengerti
Harusnya kita mampu lewati itu semua

Dan bukan menyerah untuk berpisah ...

Sekejap badai datang
Mengoyak kedamaian
Segala musnah
Lalu gerimis langit pun menangis

Kekasih, andai saja kau mengerti
Harusnya kita mampu lewati itu semua
Kekasih, andai saja kau sadari
Semua hanya satu ujian 'tuk cinta kita

Dan bukan alasan untuk berpisah ...

Senin, 17 September 2012

Belajar Salah

Ya, Aku Arbi. Menyapa semua Pembaca Yang Budiman.

Siapa di antara kita yang tak ingin Sukses?

Tak satupun dari anak Adam yang akan mengatakan "Aku" jika mendengar pertanyaan itu.

Sukses? Ya, sukses. kebanyakan dari kita semua menganggap bahwa sukses adalah menjadi orang yang kaya raya dan segala kebutuhan materiilnya terpenuhi.
Bisnis dengan omset ratusan juta bahkan miliaran dianggap sukses.
Karir berjalan lancar sesuai harapan dan menjadi orang yang memiliki popularitas dianggap sukses.
Ah ! Tidak... Bukan itu kesuksesan.

Aku pernah mendengar seseorang berkata " Sukses bagiku adalah menjadi orang yang tak lagi berpangku tangan pada orang lain", dan aku lebih suka definisi ini ketimbang definisi sukses yang sering aku dengar, yang lebih mementingkan unsur materiil..

Dan bagiku, Sukses lebih merupakan sebuah kabahagiaan.
kenapa? karena tak jarang kita melihat orang kaya raya hidupnya diliputi masalah sehingga akhirnya Gantung diri.
Dan tak jarang mereka yang menjadi publik figur menjadi gila karena dililit masalah yang tak mampu dipecahkan.

Ya, Sukses adalah kebahagiaan, dan tak ada kesuksesan tanpa kegagalan.
Bagiku yang terpenting bukan seberapa sering kita Berhasil namun yang terpenting Seberapa sering kita Gagal - Lalu bangkit kembali - tanpa Putus asa.


Belajar dari kegagalan akan lebih Indah jika kita Yakin kepada Tuhan, Bahwa ditiap-tiap kegagalan pasti akan datang kesuksesan.

Minggu, 16 September 2012

Klaim Keanekaragaman

Tak Bangga Menjadi Orang Indonesia?

Ya, aku Arbi, banyak mendengar orang-orang berkata "aku tak bangga menjadi orang Indonesia".
Lalu aku berkata dalam hati "Bodoh, kau hanya Tak tahu arti sebenarnya dari Indonesia".

Dengarkan aku sekarang, Pembaca yang budiman, Indonesia ini bukanlah mainan, meski banyak orang di luar sana mempermainkan Indonesia.
Indonesia ini bukanlah boneka, meski banyak orang yang mebonekakan Indonesia.
Indonesia ini bukanlah kotoran yang dengan mudahnya kita mencercanya, meski banyak orang yang Mengotorinya.
dan Indonesia ini bukanlah bahan hinaan, meski banyak orang di sana menghinakan Indonesia.

Kalian tahu? Indonesia ini Negeri Para Pahlawan yang percaya adanya Keajaiban.
Indonesia ini adalah Negeri Para Seniman yang percaya adanya Keluhuran.
Indonesia ini adalah Negeri Para Wali yang percaya akan Kemuliaan.
Indonesia ini adalah Negeri Para Bangsawan yang percaya akan Kebersamaan.
dan Indonesia ini adalah Negeri Para Pemikir yang percaya akan adanya Perubahan.

Pembaca yang budiman, kita adalah bangsa yang menempati Negeri Dongeng, dimana kisah cinta Rama Sinta tertulis, dimana kisah Perjuangan Cut Nyak Dien menjadi Inspirasi, dimana kisah Pengorbanan Ir. Soekarno tercoreng, dimana kisah Pengkhianatan "Londo Blangkonan" akan diperhitungkan, dan dimana kisah Penerus Perjuangan-perjuangan akan di Teriakkan.

Duhai Pembaca yang Budiman, mengapa aku sampai mendengar Orang Indonesia berkata tak bangga menjadi orang indonesia hanya karena Fitnah yang di lontarkan para Pemfitnah bangsa yang Suci ini?
Mengapa Mulutnya berani berkata seperti itu?
Jawabannya ada dalam hati kita.
Ini bukan rahasia, meski orang yang berani berkata seperti itu makan dari bumi Indonesia.
Minum dari air mata Ibu pertiwi.
dan menapaki jalanan di Perut Ibu Pertiwi.
Seta meludahi kepala Sang Ibu.

Oh, duhai celakalah orang yang Mengatakannya.
dia telah berdusta.

Pembaca yang budiman, mari kita melihat kepada selembar kertas Sejarah Bagaimana bangsa ini menjadi Bangsa Idaman. Disana kita akan melihat berbagai catatan betapa Bangganya Orang-Orang yang mati di jalan yang penuh peluh dan darah hanya demi Kita penghuni Bangsa Indonesia yang di raih dengan darah dan nanah dan kita hanya bisa menghina perjuangan mereka semua dengan berkata " Aku tak bangga menjadi Orang Indonesia".

Pembaca yang budiman, Ayo! kita menjadi penghuni yang Sopan kepada Ibu Pertiwi, meski keadaan memang membuat kita lelah. Namun ingatlah Sang Ibu akan menjadi Saksi akan kebaikan kita di Dunia Yang Akan Datang.

Dan aku, Arbi, Bangga Menjadi Orang Indonesia.
.


Sabtu, 21 Januari 2012

Queen

Dia adalah ratu yang kehilangan keratuannya...
dia bukan bunga anggrek yang menjadi benalu di pohon ini...
dia juga bukan jamur yang mengikat dimensi keraguan...
dia bukan bunga mawar yang indah namun berduri...
dia adalah tulip bagi orang-orang yang benar-benar memahami bunga...
dan aku...
meski bukanlah seorang penjaga toko kembang...
aku tahu dia akan merekah di musim ini...

dari yang miskin akan Kesejatian...
Arbi

Pengalaman Pencerminan

Adakalanya segala yang terlihat begitu berbeda namun memiliki persamaan yang spesifik dalam banyak hal...
Wanita adalah simbol kepuasan bagi orang-orang yang melihat dunia dengan hasrat...
Tapi ia adalah simbol keindahahan sejati untuk mereka yang melihat dengan mata sejati...
Aku telah menemukan satu bentuk penyerahahan yang berbeda...
satu bentuk cinta yang berbeda...
satu bentuk seksualitas yang berbeda...
bukan birahi dan syahwat semata...
lebih dalam dan di atas segalanya setiap insan memiliki pusat ruh yang transeden dan jika jiwa tertinggi itu lepas semuanya kembali...
dan bersatu...
pandanganku sekarang lebih terang namun juga lebih curam jika aku terjatuh...
aku yang miskin akan Kesejatian...
Arbi